Hanya Referensi Tugas Sistem Informasi :D

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Membangun suatu generasi yang maju dan cemerlang dapat dilakukan melalui proses pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas manusia sebagai subjek dan objek peradaban itu sendiri tanpa mengesampingkan fitrah manusia dan nilai-nilai yang diyakininya. Sebuah hal yang sudah biasa jika saat ini langkah lembaga yang bergerak dibidang pendidikan berlomba-lomba untuk mengadakan perbaikan kurikulum maupun metode pembelajaran, baik dalam pengenalan dan penerapan teknologi untuk mempersiapkan generasi diera globalisasi dan informasi sekarang ini.
Perkembangan ilmu dan teknologi di bidang komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat dan berkembang setiap saat, telah banyak mempengaruhi manusia menuju masyarakat yang membutuhkan informasi yang cepat dan tepat. Sehubungan dengan hal tersebut baik dalam instansi pemerintah maupun swasta, lembaga-lembaga pendidikan, komputer merupakan alat bantu yang sangat diperlukan dalam kegiatan sehari-hari untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Perangkat komputer tersebut biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi yang dewasa ini sudah menjadi keharusan, demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, keakuratan, kecepatan operasional perusahaan/organisasi. Khususnya pada sekolah dasar swasta yang mempunyai peranan dan tanggung jawab didalam usaha melaksanakan program pendidikan nasional.
Pada SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Ar-Rahmah Makassar selama ini penyajian dan pengolahan datanya masih menggunakan program aplikasi yang sederhana. Seperti penyimpanan data siswa yang berjumlah 347 orang tidak teratur sehingga untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan terkadang harus mencarinya satu persatu. Hal itu disebabkan oleh karena pengolahan data masih menggunakan Microsoft Word dan Excel. Dari kegiatan Administrasi tersebut memberi kesan kepada peneliti tidak optimal sehingga menyebabkan lambatnya proses pencarian dan penyajian data yang dibutuhkan, dan mengkibatkan banyaknya waktu yang terbuang.
Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka dipandang perlu melakukan penelitian mengenai sistem informasi yang sesuai diterapakan pada SDIT Ar-Rahmah Makassar. Dengan mengedepankan efektifitas dan efisiensi dari segi tenaga, biaya dan keamanan data, serta dari segi kebutuhan, baik sekarang maupun pengembangan dimasa yang akan datang dengan mengambil judul tentang : “SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) ” .


B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah pada penelitian ini dibatasi pada perancangan sistem informasi akademik pada sekolah dasar islam terpadu (SDIT) Ar-Rahmah Makassar. Sistem yang akan dirancang ini berisi: 1) Data siswa, 2) data guru-staff, 3) data pelajaran, 4) data perpelajaran. Dalam perancangan sistem tersebut digunakan bahasa pemrograman Delphi dan MySQL.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang sistem informasi akademik yang tepat pada sekolah dasar islam terpadu (SDIT) Ar-Rahmah Makassar.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem informasi efektif dan efesien dari segi tenaga dan waktu untuk digunakan pada sekolah dasar islam terpadu (SDIT) Ar-Rahmah Makassar.
2. Manfaat Penelitian
1. Menghasilkan Sistem Informasi Siswa yang dapat menyajikan informasi yang akurat dan aktual untuk mendukung tugas dan fungsi manajemen , khususnya dalam pengolahan data akademik pada sekolah dasar islam terpadu (SDIT) Ar-Rahmah Makassar.
2. Agar waktu yang dibutuhkan lebih efisien dan kerja lebih efektif untuk mencari data-data yang diperlukan.
3. Menambah wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya ilmu komputer dalam merancang sistem informasi akademik.


BAB II
LANDASAN TEORI


A. Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran.
Unsur-unsur terdapat dalam sistem itulah yang disebut dengan nama sub-sistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efesien. Sebuah sistem juga mempunyai sesuatu yang lebih besar ruang lingkupnya yang disebut dengan supra sistem. Sebagai contoh, jika sekolah dipandang sebagai sistem, pendidikan adalah supra sistemnya dan siswa adalah sub-sistemnya.
Menurut Stepen A.Mascove dan Mark G.Simki (Hermalinda 2006), “sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang sama”.
Menurut Bartalanfy (Maswing 2009), “sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan”.
Menurut Mc Leod (Hanif AF 2007),” sistem merupakan sekelompok elemen yang berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Jogianto H.M (2006),” sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari satu atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Masing-masing sub-sistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi yang saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai”. Sebagai contoh sistem komputer dapat terdiri dari sub-sistem perangkat keras sebagai hardware dan sub-sistem perangakat lunak software. Sub-sistem perangkat keras dapat terdiri dari alat masukan, alat pemproses dan alat simpanan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan terpadu yang menangani pemprosesan tertentu sehingga menghasilkan produk yang tertentu pula.
1. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto, H.M, (2005), karakteristik sistem adalah sifat-sifat tertentu pada sistem yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem dan keluaran sistem. Jogiyanto, H.M (2005), mengemukakan bahwa suatu sistem memiliki beberapa karakteristik yaitu :

a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa atau subsistem-subsistem atau bagian-bagian. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem untuk manjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.
b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang suatu satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang memepengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan jika tidak akan mengganggu sistem tersebut.
d. Penghubung (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumberdaya mengalir dari satu subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan susbsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energi yang diproses untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan untuk menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dikeluarkan adalah keluaran yang tidak berguna, sedangkan informasi adalah keluaran yang berguna.
g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang dapat merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah bahan baku dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran berupa barang jadi.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah kegiatan membentuk kerangka sebuah sistem informasi sebagai gambaran sistem yang akan dibuat kepada pemakai.
Menurut Robert J.Venzello dan Jhon Reuter (Jogianto Hartono 2002), tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang bangun implementasi menggambarkan suatu sistem di bentuk.
Menurut Jhon Bruch dan Gary Grundnitski (Jogianto Hartono 2002), desain sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh.
Berdasarkan defenisi diatas maka disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan kegiatan untuk pengembangan sistem dan prosedur baru dalam kaitannya dengan sasaran-sasaran yang dikehendaki oleh pihak manajemen, untuk memperoleh suatu sistem informasi yang mampu dipakai untuk manajemen instansi/perusahaan secara lebih efektif dan efisien.
3. Langkah-langkah Perancangan Sistem
Lebih lanjut Tauri (2004) mengemukakan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa langkah-langkah, yaitu :
1. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang dibuat.
2. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan keseluruhan dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilakn atau disajikan.
3. Menganalisis kendala yang akan dihadapi dari permasalahan yang mungkin timbul akibat dalam proses perancangan sistem.
4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilakn secara keseluruhan, sehingga dapat memudahkan dalam hal pengendetifikasian, analisis dan evaluasi terhadap aspek yang ada dalam permasalahan tesebut.
5. Pemahaman akan sasaran sistem yang kan diinginkan oleh manajemen tersebut juga dipakai sebagai ruang lingkup dari sistem yang akan derencanakan.

B. Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat vital dalam suatu organisasi. Jika informasi tesebut dapat memberikan arti bagi penerimanya, maka informasi itu mempengaruhi suatu keputusan yang telah diambil sebelumnya sehingga dapat memberi suatu nilai tertentu. Davis, (Adiwardana, 2006), mengemukakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan baik saat ini atau mendatang.

1. Sistem Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan lebih berguna bagi yang menerimanya. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datim atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata merupakan objek nyata seperti tempat, benda, orang dan lain sebagainya yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Lucus (Jogiyanto, 2005), informasi merupakan kenyataan yang tampak yang tersedia untuk mengurangi ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau kejadian.
Menurut Versello dan Reuter III (Jogianto 2005) Informasi merupakan kumpulan data yang relevan dan mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan.
Data diolah melalui suatu model yang disebut siklus informasi atau siklus pengolahan. Data yang diolah atau diproses yang akan menghasilkan keluaran berupa informasi, informasi tersebut akan menjadi input bagi proses berikutnya dan seterusnya lagi terus berputar.


2. Kualitas Informasi
a. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat dari sumber informasi sampai ke penerima informasi.
b. Tepat pada waktunya, artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi dan bila informasi terlambat akan dapat menimbulkan masalah dalam organisasi.
c. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansinya informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda.
Informasi dalam ruang lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut :
a. Benar atau salah, ini dapat berhubungan dengan realita atau tidak.
b. Baru, informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
c. Tambahan, informasi dapat mempengaruhi atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
d. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi dan informasi salah atau palsu sebelumnya.
e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.
Dalam berbagai literature manajemen, terkandung suatu pengertian informasi yang sasaran akhirnya adalah untuk pengambilan keputusan. Penggunaan informasi diharapkan akan menambah pengetahuan bagi yang menggunakannya. Namun demikian tidak selamanya bahwa pengguna informasi akan mengakibatkan suatu pilihan mutlak.

3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Akan tetapi perlu diperhatikan dalam informasi, umumnya dapat digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi ditaksir efektivitasnya.

C. Sistem Flowchart
Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antara peralatan tersebut. Sistem flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan langkah untuk memecahkan masalah tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.
Bagan alir (flowchart) merupakan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dalam sebuah sistem, menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada, serta menunjukkan apa yang harus dikerjakan oleh sebuah sistem. Bagan alir digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut :

Dokumen, yang menunjukkan dokumen input / output baik proses manual, mekanik maupun komputerisasi.

Merupakan simbol yang menunjukkan kegiatan secara manual.

Merupakan simbol pengarsipan.

Merupakan simbol entry data

Merupakan simbol data yang disimpan secara permanen pada disk bermagnet.

D. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis sistem dengan menggunakan simbol-simbol/notasi khusus. Penggunaan notasi atau simbol dalam diagram arus data berguna untuk membantu komunikasi antara sistem analisis dengan pemakai sistem, agar dapat memahami suatu sistem secara logika, selain itu simbol dalam diagram arus data juga membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya.
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) yaitu :

Simbol proses, menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran.

Simbol operasi luar, menunjukkan opersasi yang dilakukan diluar proses operasi komputer.

Simbol garis aliran atau arus data, menggambarkan gerakan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lain.

Simbol penyimpanan, digunakan untuk menyimpan kumpulan data atau paket data.

E. Basis Data (Database)
Data mempunyai nilai selama bias diperoleh kembali diolah dan disediakan untuk orang yang membutuhkannya dalam batas waktu tertentu guna membantu dalam pengambilan keputusan.
Pada dasarnya suatu sistem informasi manajemen menggambarkan ketersediaan rangkaian data yang dianggap lengkap dan disimpan agar dapat menyediakan informasi. Untuk mendukung informasi manajemen dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Sebuah database berisi elemen-elemen data yang terorganisir kedalam record, dan file. Secara keseluruhan elemen-elemen tersebut adalah database, yang merupakan pondasi sistem informasi. Database dapat pula diartikan sebagai rangkaian terpelihara serta disimpan secara bersama-sama dalam pengontrolan terhadap kerangkapan data untuk melayani satu atau lebih aplikasi secara optimal. Dalam database unsur-unsur data berada pada lokasi tertentu dan mempunyai hubungan satu sama lain. Sistem database mencakup bentuk komponen data yang ada dalam suatu sistem. Sedangkan basis data merupakan komponen utama yang menyusun sistem basis data.
Untuk mengintegrasikan data file kedalam suatu file diperlukan suatu sistem yang disebut Database Management System (DBMS). Perangkat dan perangkat lunak serta prosedur yang mengelolah data base merupakan suatu DBMS yang memungkinkan untuk pembentukan dan peremajaan file-file, memilih, menyortir dan menampilkan data serta untuk menghasilkan laporan-laporan.
Fungsi DBMS adalah :
1. Menyediakan sistem berkas yang cepat.
2. Mencegah kerangkapan data.
3. Memungkinkan adanya modifikasi secepat mungkin.
4. Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukannya pengembangan terhadap sistem database.
5. Melindungi dari pemakai yang tidak bertanggung jawab.
F. Bahasa Pemrograman
1. Pemograman Borland Delphi
Dikutip dari buku Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS-MADIUN (2003), Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas. Pengembangan perangkat lunak, kecepatan komilasi, pola desain yang menarik serta dierkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows.
Menurut Paulus (2004), khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dimiliki Delphi adalah format database Paradox, dBase, MS. Access, ODBC,SyBASE, Oracle dan lain-lain.



2. MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yag bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal.
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia yang bernama MySQL AB, yang pada saat itu bernama T.cX data consult AB, dimulai sejak sekitar tahun 1994 sampai 1995. Tujuan mula-mula perusahaan tersebut MySQL untuk mengembangkan aplikasi Delphi yang dimiliki kliennya.
Saat itu Michael Widenius (“Monty”), pengembang satu-satunya MySQL di T.cX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari interface (antara muka) SQL yang dijalankan pada MySQL. MySQL merupakan server dimana pemrosesan data terjadi di server dan kliennya hanya mengirim data serta meminta data. Oleh karena itu pemrosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak terbatas. Pengaksesan data dapat dilakukan di mana saja, oleh siapa saja dengan catatan komputer telah terhubung ke server. Lain halnya dengan database desktop dimana segala pemrosesan data seperti penambahan data ataupun penghapusan data dilakukan pada komputer yang bersangkutan.
MySQL mempunyai lisensi yang cukup kompleks yaitu jika instal pada sistem operasi Microsoft Windows adalah shareware tetapi tidak mempunyai expired date (batas waktu), sedabgkan jika di install pada system opersai selain Microsoft Windows ada free sesuai dengan General Public License (GPL)
Versi komersial MySQL hanya ditekankan pada penggunaan server saja sedangkan untuk kliennya kita dibebaskan untuk mengubah dan mengkompile ulang source codenya dengan catatan harus juga melepasnya dengan license GPL, kita juga diperbolehkan menggunakan MySQL. Untuk hal-hal yang bersifat komersial dari pihak pengembang juga menawarkan technical support (dukungan teknis) jika kita mempunyai masalah, sehingga kita tidak terlalu direpotkan oleh masalah tersebut.
MySQL termasuk dalam kategori Database Management System (DBMS), yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data. Sejak computer dapat menangani data yang besar, database management sytem memegang peranan sangat penting dalam pengolahan data hal ini sangat diperlukan, karena data tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
G. Pengertian Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi Akademik adalah sistem secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan Perguruan Tinggi yang menginginkan layanan pendidikan yang terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas SDM yang dihasilkannya.
Sistem Informasi Akademik siswa sangat membantu dalam pengelolaan data nilai siswa, mata pelajaran, data staf pengajar (guru) serta administrasi sekolah yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan Software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional.
Keunggulan Sistem Informasi Akademik :

1. Membantu sekolah mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dengan bantuan program aplikasi akademis sekolah
2. Membantu sekolah mengembangkan kemampuan guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang bersangkutan dalam memanfaatkan program aplikasi dimaksud.
3. Meningkatkan mutu layanan akademis sekolah.
4. Memberikan rangsangan terhadap masyarakat sekolah untuk menggunakan teknologi khususnya program dimaksud.
5. Memberikan pelayanan prima kepada lembaga dan masyarakat yang membutuhkan informasi akademik dengan cepat dan akurat
6. Peningkatan mutu manajemen sekolah dan kelembagaan pendidikan.

Konsep Dasar Sistem - Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan,  proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.  Berikut  penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,  proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.


Baca Juga Postingan Terkait Lainnya Sob :


0 Response to "Hanya Referensi Tugas Sistem Informasi :D"

Posting Komentar